BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lahan
perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah
tropis atau subtropics, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan
(pertanian) dalam skala besar dan di pasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk
konsumsi local.
Ukuran
luas perkebunan sangat relative dan tergantung ukuran volume komoditi yang
dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum
untuk menjaga keuntungan melalui system produksi yang diterapkannya. Selain
itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap
blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun tidak selalu demikian,
adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang
dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya di kirim ke pembeli.
Perkebunan
merupakan usaha pertanian rakyat, pemerintah, atau swasta dengan menanam
tanaman pertanian yang menghasilkan bahan mentah industri dan untuk komoditi
ekspor. Tanah perkebunan umumnya terdapat di dataran tinggi, pegunungan, dan di
daratan rendah. Umumnya tanaman perkebunan tidak memerlukan banyak air sehingga
di daerah perkebunan umumnya tidak terdapat saluran irigasi.
Tanaman
perkebunan dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu tanaman perkebunan
berumur pendek atau musiman, misalnya tebu, tembakau, dan rosella. Dan tanaman
perkebunan berumur panjang atau tahunan, misalnya teh, kopi, cengkeh, lada,
karet, kelapa, dan kelapa sawit.
Dalam
undang-undang No. 8 tahun 2004 tentang perkebunan, yang dimaksud dengan
perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan
memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
Berdasarkan
kepemilikan dan karakteristik pengelolaan, perkebunan dapat dibedakan menjadi
perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Pada
sisi produktivitas perkebunan rakyat masih tertinggal dibandingkan perkebunan
besar Negara dan swasta. Rendahnya produktivitas ini disebabkan kurangnya
permodalan dan penguasaan teknologi, sehingga perkebunan rakyat umumnya
ditandai dengan jarak tanam yang kurang teratur, tidak ada perencanaan
penggantian tanaman yang teratur sesuai umur tanaman dan sebagainya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari perkebunan kecil?
2. Bagaimana
ciri-ciri perkebunan kecil?
3. Apa
saja jenis-jenis perkebunan kecil?
4. Apa
Komoditas perkebunan kecil?
1.3. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian perkebunan kecil
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri perkebunan kecil
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis perkebunan kecil
4. Untuk
mengetahui komoditas perkebunan kecil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Perkebunan kecil
Perkebunan kecil (Rakyat) adalah usaha tanaman
perkebunan yang dimiliki dan atau diselenggarakan atau di kelola oleh
perorangan/tidak berbadan hukum, dengan luasan maksimal 25 hektar atau
pengelola tanaman perkebunan yang mempunyai jumlah pohon yang dipelihara lebih
dari batas minimum usaha (BMU).
2.2. Ciri-Ciri
Perkebunan Kecil
1. Cara
pengelolaannya sederhana
2. Modalnya
relative sedikit
3. Hasilnya
untuk kepentingan sendiri
4. Tidak
memiliki administrasi yang teratur, sehingga seakan-akan tidak memperhitungkan
laba/rugi.
2.3. Jenis-Jenis
Perkebunan kecil
a. Berdasarkan pemilihan komoditas tanaman, di
bedakan menjadi 2:
1) Tanaman
Tahunan
Tanaman tahunan
adalah tanaman perkebunan yang berumur lebih dari satu tahun dan pemungutan
hasilnya dilakukan lebih dari satu kali masa panen untuk satu kali penanaman
contohnya
: Karet, Kelapa (Kopra),
Kelapa Sawit, Kopi, Teh, Lada, Cengkeh, Kakao, Jambu Mete, Kapuk,
Pala, Kayumanis, Vanili, Kemiri, Pinang, Kapulaga, Asam Jawa, dll.
|
2) Tanaman Semusim
Tanaman
semusim adalah tanaman perkebunan yang pada umumnya berumur pendek atau kurang
dari satu tahun, dan panen dilakukan satu kali masa panen untuk satu kali
penanaman.
contohnya
: Tebu, Tembakau, Kapas, Jarak, Sereh Wangi, Serat Karung, Nilam, Jahe, dll.
|
b.
Berdasarkan besar kecilnya, usaha perkebunan kecil dibedakan menjadi:
1)
Pengelola
Tanaman Perkebunan
Pengelola
tanaman perkebunan adalah perkebunan kecil (rakyat) yang diselenggarakan secara
komersial dan mempunyai jumlah pohon yang di pelihara lebih besar dari batas
minimal usaha (BMU).
2)
Pemelihara
Tanaman Perkebunan
Pemelihara
tanaman perkebunan adalah perkebunan rakyat yang diselenggarakan atas dasar
hobi atau belum diusahakan secara komersial dan mempunyai jumlah pohon lebih
kecil dari batas minimal usaha (BMU).
2.4. Komoditas Tanaman
1. Cengkeh
Gambar 3. Cengkeh
Cengkeh
merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak di usahakan oleh perkebunan rakyat
dari pada perkebunan besar. Cengkeh juga di gunakan untuk bahan campuran rokok.
Daerah penghasil cengkeh yaitu Maluku, Sulawesi, Sumatera Barat, Aceh, Bali,
Jawa Tengah, dan sebagainya.
2. Kopi

Gambar 4. Kopi
Kopi
dapat tumbuh di daerah dataran rendah tetapi di Indonesia banyak di tanaman di
lereng-lereng pegunungan misalnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Tanaman kopi berasal
dari Arabia dan Ethiopia.
3. Kelapa
Gambar
5. Kelapa
Kelapa
di tanam pada tanah yang subur, namun bisa di tanam pada tanah yang bersifat
asam dan terdapat di sepanjang pantai. Kelapa berasal dari pulau-pulau di
lautan Pasifik dan beriklim tropis.
4. Karet

Gambar
6. Karet
Tanaman
karet berasal dari Amazone (Brasilia). Karet dapat ditanam di lahan yang gembur
tetapi tidak tergenang air. Tanaman karet membutuhkan sinar matahari yang cukup
ketinggian lahan yang digunakan untuk menanam karet adalah 600-700 m di atas
permukaan laut. Temperatur untuk pertumbuhannya 28 oC, tanaman karet
di Indonesia banyak ditemukan di Jawa Barat, Kalimantan, dan Sumatera.
5. Tebu
Gambar 7. Tebu
Tebu
ditanam pada tanah yang mempunyai ketinggian tidak lebih dari 500 m di atas
permukaan laut dengan temperature 20oC-25oC. Tanaman tebu
berasal dari sekitar sungai gangga di India. Di Indonesia tanaman tebu banyak
dijumpai di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Aceh, dan Lampung.
6. Coklat

Gambar 8. Coklat
Coklat
di tanam pada tanah yang subur di daerah yang beriklim tropis dan memerlukan
tanaman peneduh. Tanaman coklat berasal dari Meksiko (Amerika Tengah), sampai
di Indonesia di bawa oleh bangsa Spanyol. Di Indonesia banyak dijumpai di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Utara dan sebagainya.
7. Kina

Gambar 9. Kina
Kina
di tanam di daerah yang udaranya sejuk ketinggian tanah 1500-2500m di atas
permukaan laut. Tanaman kina berasal dari Peru (Amerika Selatan) kina pertama
kali di tanam di Negara kita oleh Jung Hun (Ahli botani Belanda) tahun 1855 di Jawa
Barat. di Indonesia kina dapat di temukan di daerah Jawa Barat(pusatnya
pengalengan), Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.
8. Tembakau
Tanaman
tembakau memerlukan tanah yang subur, dengan suhu terendah 10oC,
ketinggian 0-1500m. Tembakau berasal dari Amerika Tengah tepatnya Meksiko.
Tanaman tembakau terdapat di Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Surakarta, Jawa
Tengah, Bojonegoro, Besuki, Jawa Timur, Priangan(Jawa Barat), Deli (Sumatera
Utara), Palembang(Sumatera Selatan), Bone, Bali, Lombok.
9. Kelapa
Sawit

Gambar 10. Kelapa Sawit
Tanaman
kelapa sawit tumbuh dengan baik di dataran rendah. Kelapa sawit berasal dari Guinea
(Afrika). Tanaman ini di usahakan oleh perkebunan besar dan sedikit perkebunan
rakyat. Di Indonesia terdapat di daerah Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jambi,
Bengkulu, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur Dan Sulawesi Utara
DAFTAR PUSTAKA
Munawir, dkk. 2003. Cakrawala Geografi 1 Untuk kelas 1 SMP. Ghalia Indonesia: Bogor.
Pakpahan,
Rogers, dkk. 1997. Geografi SLTP 2. Jakarta.
www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/metodologi/bab2_final.pdf -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar